Cintakan Negara Separuh Dari Iman?

Tuntutan Doa Berjemaah




 Matan hadith

لا يجتَمعُ ملأٌ فيدعو بَعضُهُم ويؤمِّنُ بعضُهُم إلَّا أجابَهُمُ اللَّهُ


Terjemahan

Tidaklah berkumpul suatu kaum Muslimin, lalu sebagian mereka berdoa, dan sebahagian lainnya mengucapkan amin, kecuali Allah pasti mengabulkan doa mereka


Takhrij

HR. al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir no. 3536, al-Baihaqi dalam Dalail Nubuwah 7/113 dan al-Hakim dalam al-Mustadrak no. 5478, dari Habib bin Maslamah al-Fihri RA. Syeikh al-Albani menilai hadith ini dhaif dalam Dhaif Targhib no. 272.


Al-Haithami berkata dalam Majma’ al-Zawaid 10/173, para perawi hadith ini adalah para perawi hadith sahih, kecuali Ibn Lahi’ah, seorang yang hadithnya bernilai hasan.

Ibnu Hajar al-Asqhalani dalam Nataij al-Afkar 2/34 menilai hadith ini sebagai gharib.


Az-Zahabi mendiamkannya tanpa komentar dalam al-Talkhish (Mustadrak al-Hakim 3/390).


Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya:

يكره أن يجتمع القوم يدعون الله سبحانه وتعالى ويرفعون أيديهم؟

“Apakah diperbolehkan sekelompok orang berkumpul, berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dengan mengangkat tangan?”


Maka beliau mengatakan:

ما أكرهه للإخوان إذا لم يجتمعوا على عمد، إلا أن يكثروا

“Aku tidak melarangnya jika mereka tidak berkumpul dengan sengaja, kecuali kalau terlalu sering.” (Diriwayatkan oleh Al-Marwazy di dalam Masail Imam Ahmad bin Hambal wa Ishaq bin Rahuyah 9/4879)


Berkata Al-Marwazy:

وإنما معنى أن لا يكثروا: يقول: أن لا يتخذونها عادة حتى يعرفوا به

“Dan makna “jangan terlalu sering” adalah jangan menjadikannya sebagai kebiasaan, sehingga dikenal oleh manusia dengan amalan tersebut.” (Masail Imam Ahmad bin hambal wa Ishaq bin Rahuyah 9/4879).

Comments